SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar adalah upaya untuk
memilah-milah pasar yang heterogen menjadi lapisan-lapisan (segmen) yang
relatif homogen
Segmentasi
dilakukan atas dasar asumsi adanya kebutuhan yang serupa pada sekelompok orang
atas dasar ciri letak / tempat (geografis), ciri demografis (usia, penghasilan,
jenis kelamin) atau ciri sifat/ perilaku (psikografis / behavioral). Pada
perkembangan seianjutnya, kesamaan kebutuhan ini juga dijadikan unsur
segmentasi (benefit segmentation), misalnya pengelompokan konsumen berdasarkan
kesamaan kebutuhan akan aroma, kenyamanan, kualitas, dsb.
Definisi Segmentasi
Pasar:
Segmentasi Pasar
adalah proses pemisahan pasar potensial kedalam bentuk sekelompok konsumen
dengan karakteristik atau kebutuhan yang relatif sama dan memilih satu segmen
atau lebih untuk dijadikan sasaran dengan suatu bauran pemasaran.
Karakteristik yang
sama :
Pada dasarnya,
keinginan mengkonsumsi diawali dengan adanya kebutuhan (needs) yang dirasakan
seseorang pada suatu keadaan. Kebutuhan ini kemudian akan menuntut untuk
dipenuhi.
Setelah kebutuhan
dipenuhi, dorongan yang timbul adalah keinginan (wants), yaitu kebutuhan akan
suatu hal (barang) dengan tambahan kriteria tertentu.
Proses ini akan
berlanjut hingga membuat suatu rangkaian yang terdiri. dari needs, wants,
demand (permintaan akan suatu barang) yang kemudian akan menimbulkan adanya
penyediaan (supply).
Pada tahap ini jika
kebutuhan/permintaan dan penyediaan bertemu, akan tercipta transaksi dan
situasi itu disebut pasar,Keinginan dan selera masing-masing orang bisa
berbeda. Namun terdapat kemiripan/kesamaan relatif pada kelompok yang
homogeny,Kita tidak mungkin memenuhi keinginan semua orang/kelompok. Jika kita
mencoba membuat produk yang memenuhi keinginan semua orang, maka produk itu
akhirnya tidak memenuhi keinginan/selera siapapun.
Contoh ;
karakteristik yang sama : kelompok balita à membutuhkan susu dan makanan bayi (makanan
tambahan), kelompok remaja à membutuhkan deodoran, penyegar nafas, dsb.
Perumusan Pasar
Sasaran
Dengan adanya
segmentasi pasar, maka kegiatan pemasaran dapat dikonsentrasikan pada satu
fokus sasaran yang disebut sebagai Pasar Sasaran (Target Market).
Target Market
adalah sekelompok orang yang dijadikan sasaran pemasaran produk karena memiliki
kebutuhan yang (diasumsikan) sama terhadap suatu produk. Pasar sasaran inilah
yang menjadi dasar penyusunan strategi pemasaran, baik dari segi strategi produk,
harga, distribusi maupun promosi (marketing mix).
Perumusan pasar
sasaran dalam segmentasi pasar dapat dilakukan atas dasar kriteria wilayah
pasar sasaran (kriteria geografis) seperti :
• ukuran kota,
kepadatan wilayah, dan sebagainya, kriteria kependudukan (kriteria demografis)
• usia, jenis
kelamin, pendidikan, penghasilan dan sebagainya, kriteria kejiwaan (kriteria
psikografis)
• gaya hidup,
kepribadian, kriteria perilaku penggunaan produk (kriteria behavioral) dan
berbagai kriteria lainnya,
• kriteria manfaat
yang dicari konsumen dalam memilih / mengkonsumsi produk (benefit segmentation).
Perincian kriteria
dan aspek-aspek segmentasi pasar dapat dilihat pada tabel segmentasi pasar di
atas.
Perumusan Khalayak
Sasaran
Dalam upaya
periklanan, sebagai suatu upaya komunikasi, maka yang dijadikan sasaran adalah
Khalayak Sasaran (Target Audience).
Secara konkrit,
target audience tidak selalu sama persis dengan target market. Hal ini
disebabkan dalam proses pengambiian keputusan membeli atau dalam upaya
mengkonsumsi suatu produk, seseorang kadang-kadang melibatkan orang lain
disekelilingnya (di lingkungannya), seperti teman, saudara, suami-istri dan
lain-lainnya, sehingga terbuka adanya kemungkinan perbedaan antara siapa yang
mengkonsumsi produk dan siapa yang perlu diajak berkomunikasi.
Untuk itulah, dalam
kegiatan promosi / komunikasi, dikenal istilah Lingkungan Berpengaruh
(Influencing Spheres). Influencing Spheres ini bisa berupa pribadi
(suami/istri, kakak, adik, ibu, ayah, dsb) atau sekelompok orang (teman
sekolah, kolega, dsb).
Pada saat perumusan
strategi pemasaran dan promosi, perlu diperhatikan dengan jelas wujud konkrit
dari pasar sasaran yang telah disegmentasikan berdasarkan kriteria tertentu
sesuai dengan kondisi pasar, peluang, pesaing dan karakteristik produk. Dalam
segmentasi pasar, kita perlu hati-hati dalam menetukan kriteria segmentasi dan
dalam menetapkan siapa yang menjadi target market, target audience dan
influencing spheres.
Perlu diperhatikan
perbedaan antara siapa yang memutuskan pilihan, siapa yang membeli produk dan
siapa yang mengkonsumsi produk. Sebagai contoh ; produk bedak bayi, makanan
hewan peliharaan dan parfum. Masing-masing memiliki perbedaan esensial pada
target market, target audience dan influencing spheres.
Penetapan tersebut
penting untuk penyusunan strategi pemasaran (marketing mix), strategi promosi
(promotion mix) dan pengembangannya (baik pengembangan produk, pengembangan
pasar dan promosi).
Secara umum,
rumusannya adalah Target Audience = Target market + Influencing Spheres. Target
Audience adalah khalayak sasaran, yang dijadikan sasaran dalam kegiatan
komunikasi pemasaran. Target Market adalah pasar sasaran, yaitu sekelompok
orang yang mau dan mampu membeli produk. Influencing Spheres adalah lingkungan
berpengaruh, yaitu sekelompok orang dapat mempengaruhi pasar sasaran dalam
mengambil keputusan membeli. Lingkungan berpengaruh ini bisa berupa anggota
keluarga, suami, istri atau teman /kerabat.
Pembagian segmen pasar:
1. Segmentasi
pasar konsumen
Yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan
ciri-ciri konsumen (consumer characteristic), kemudian perusahaan akan menelaah
apakah segmen-segmen konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk
yang berbeda.
2. Segmentasi pasar bisnis
Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan konsumen
(consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, daan
merek.
3. Segmentasi pasar yang efektif (Fandy Ciptono, 2001)
* Dapat diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen;
* Besar segmen (subtantial): cukup besar dan menguntungkan untuk
dilayani;
* Dapat dijangkau (accessible): dapat dijangkau dan dilayani secara
efektif;
* Dapat dibedakan (differentiable): secara konseptual dapat dipisahkan
dan memberi tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran;
* Dapat diambil tindakan (actionable): program yang efektif dapat
dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen tersebut.
Evaluasi terhadap segmen pasar adalah adanya pertumbuhan segmen, daya
tarik struktur segmen secara keseluruhan dan SDM, serta tujuan dan sumber daya
perusahaan apakah perusahaan berinvestasi dalam segmen tersebut atau tidak
Penentuan Target Pasar
Konsentrasi segmen tunggal
Perusahaan memilih berkonsentrasi pada segmen tertentu. Hal itu
dilakukan karena dana yang terbatas, segmen tersebut tidak memiliki pesaing,
dan merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke
segmen lainnya.
Spesialisasi selektif
Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan
tujuan serta sumber daya yang dimiliki.
Spesialisasi pasar
Perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari
suatu kelompok pelanggan tertentu.
Spesialisasi produk
Perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan
dijual kepada berbagai segmen pasar.
Pelayanan penuh (full market coverage)
Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua
produk yang mungkin dibutuhkan. Hanya perusahaan besar yang mampu menerapkan
strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat besar.
Pengertian Positioning
Positioning berhubungan dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan
komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk
dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive)
dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.
Fokus utama positioning adalah persepsi pelanggan terhadap produk yang
dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik. Keberhasilan positioning
sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan
atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri
dibentuk dari beberapa komponen.
Sedangkan kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi
yang diciptakan dari: persepsi perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi
perusahaan terhadap pesaing, persepsi perusahaan terhadap pelanggan, persepsi
pesaing terhadap dirinya sendiri, persepsi pesaing terhadap perusahaan,
persepsi pesaing terhadap pelanggan, persepsi pelanggan terhadap dirinya
sendiri, persepsi pelanggan terhadap perusahaan, dan persepsi pelanggan
terhadap pesaing.
Pengertian Deferensiasi
Deferensiasi yang kompetitif adalah tindakan merancang satu perbedaan
yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari lawan/pesaing.
Deferensiasi bisa berdasarkan "produk" yang ditawarkan dengan
berbagai keistimewaan, penambahan pelayanan, peningkatan kualitas, kemudahan
pelanggan, dll. Deferensiasi "personil" dengan cara mempekerjakan
atau melatih orang-orang yang lebih baik dari pesaing mereka. Sedangkan
deferensiasi "saluran" yaitu perusahaan mencapai deferensiasi dengan
cara membentuk saluran distribusi, terutama jangkauan, keahlian, dan kinerja
saluran tersebut. Diferensiasi "citra" adalah persepsi masyarakat terhadap
perusahaan atau produk.
Manfaat dan Kelemahan Segmentasi
Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi
pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau
mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum
perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat
penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka
panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi
pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini
dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa
berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar
sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang
paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia
melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan
keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi
sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat
segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1. Dapat membedakan antara segmen yang satu
dengan segmen lainnya.
2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat
masing-masing segmen.
3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana
yang potensinya paling besar.
4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana
yang akan dijadikan pasar sasaran.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan
keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus
merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara
lain:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena
jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah
searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi,
ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang
membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang
tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang
sama.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Segmentasi
Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan
konsumen kedalam beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat-sifat
homogen dan kemudian memperlakukan masing-masing segmen dengan cara atau
pelayanan yang berbeda.
Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya banyak
faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati. Faktor-faktor tersebut antara lain
sebagai berikut:
1. Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang
dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan
dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin
keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang
dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah
variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab
ituperlu dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel
segmentasi sebagai berikut:
1.Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda,
seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi
dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk
ini harus dipasarkan.
2. Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini
harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada
umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti
anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak,
keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan
seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis
pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan
misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
3. Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan:
a. Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan
elite, golongan menengah, golongan rendah.
b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah
dan sebagainya.
c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu
produk.
4. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan,
sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar
yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk
segmen pasar.
Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Manfaat yang dicari
Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah mengelompokkan pembeli
menurut manfaat berbeda yang mereka cari dari produk. Segmentasi manfaat
menuntut ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam kelas produk, jenis
orang yang mencari setiap manfaat dan merek utama yang mempunyai setiap
manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk memperjelas
segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya serta merek utama yang
bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan merek yang
memberikan manfaat tersebut.
2. Status Pengguna
Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan pengguna, mantan
pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali dan pengguna regular dari
suatu produk. Pengguna potensial dan pengguna regular mungkin memerlukan
imbauan pemasaran yang berbeda.
3. Tingkat Pemakaian
Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan,
menengah dan berat. Jumlah pengguna berat sering kali hanya persentase kecil
dari seluruh pasar, tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari total
pembelian. Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, sebagian
pengguna ringan dan sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian dari
produk spesifik.
4. Status Loyalitas
Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan
berdasarkan
loyalitas
konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan perusahaan.
Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas
mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal, mereka selalu membeli satu macam
merek. Kelompok lain agak loyal,mereka loyal pada dua merek atau lebih dari
satu produk atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli merek lain.
Pembeli lain tidak menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka mungkin
ingin sesuatu yang baru setiap kali atau mereka membeli apapun yang diobral.
Segmentasi pasar merupakan langkah
pertama dalam strategi pemasaran tiga tahap. Strategi pemasaran tiga tahap
yaitu:
Membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok
yang homogen.
Memilih satu segmen atau lebih yang dijadikan
target. Pemasar harus mengambil keputusan atas dasar bauran pemasaran yang
khusus yaitu produk, harga, saluran, dan/atau daya tarik promosi khusus untuk
setiap segmen yang berbeda.
Menentukan product positioning (posisi
produk) sehingga dirasakan oleh para konsumen di setiap segmen yang dibidik
sebagai produk yang memberikan kepuasan lebih baik daripada berbagai penawaran
bersaing lainnya.
Segmentasi pasar banyak digunakan oleh para pelaku bisnis, diantaranya:
Para pemasar, karena strategi segmentasi
pasar menguntungkan kedua belah pihak di pasar, para pemasar barabg-barang
konsumen menjadi bergairah untuk melaksanakannya.
Para pengecer, contohnya The Gap membidik
berbagai segmen umur, pendapatan, dan gaya hidup di berbagai toko eceran yang
berbeda.
Hotel-hotel, membagi pasar mereka dan
menargetkan jaringan hotel yang berbeda ke segmen pasar yang berbeda.
Perusahaan manufaktur industry, membagi
pasar-pasar mereka, seperti yang dilakukan organisasi nirlaba dan media.
Badan-badan amal, seperti Palang Merah
memfokuskan usaha-usaha pengumpulan dana pada “para penyumbang besar”.
Beberapa Pusat Seni Drama, Musik, dan Seni
Tari, membagi para pelanggan atas dasar pencarian manfaat dan telah berhasil
meningkatkan pengunjung melalui daya tarik promosi khusus.
Bagaimana segmentasi pasar beroperasi?
Studi segmentasi pasar direncanakan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan
berbagai kelompok spesifik, sehingga barang dan jasa khusus dapat dikembangkan
dan ditingkatkan untuk memuaskan kebutuhan setiap kelompok.
Studi segmentasi juga digunakan untuk menuntun perancangan ulang atau
pengaturan ulang posisi produk tertentu atau penambahan segmen baru. Riset
segmentasi digunakan oleh para pemasar , berbagai stasiun TV dan radio sampai
surat kabar dan majalah untuk:
Menutup kesenjangan produk,
Mengenali media yang paling cocok untuk
menempatkan iklan,
Menentukan karakteristik pemirsa dan
pendengar serta mengumumkan temuan-temuan untuk menarik para pemasang iklan
yang mencari pendengar yang serupa.
DASAR SEGMENTASI PASAR
Dalam menyusun strategi segmentasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
memilih dasar yang paling tepat untuk membagi pasar. Sembilan kategori utama
karakteristik konsumen yang menjadi dasar untuk melakukan segmentasi adalah:
1. Segmentasi Geografis
Pada segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teori dalam strategi
ini adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama memiliki kebutuhan dan
keinginan yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari
kebutuhan dan keinginan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain. Sebagai
contoh, penjualan produk makanan tertentu dan/atau bermacam-macam makanan lebih
baik di satu daerah daripada di berbagai daerah lain. Misalnya, nasi gudeg
penjualan paling baik di Yogyakarta, sate ayam penjualan paling baik di Madura,
buah apel penjualan paling baik di Malang, dll.
Segmentasi geografis merupakan strategi yang berguna bagi banyak pelaku
pemasaran. Menemukan berbagai perbedaan berdasarkan geografis relative mudah
untuk berbagai produk. Di samping itu, segmen-segmen geografis dapat dicapai
dengan mudah melalui media local, yang mencakup surat kabar, TV, radio, dan
majalah.
2. Segmentasi Demografis
Karakteristik demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk
segmentasi pasar antara lain:
Usia,
Gender (jenis kelamin),
Status perkawinan,
Pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan,
dsb.
Demografis membantu menemukan pasar target
atau sasaran. Informasi demografis merupakan cara yang paling efektif dari segi
biaya dan paling mudah diperoleh untuk mengenali target. Data-data demografis
lebih mudah diukur daripada berbagai variabel segmentasi lain. Berbagai
variabel denografis mengungkapkan kecenderungan yang memberikan isyarat
berbagai peluang bisnis, seperti pergeseran usia, jenis kelamin, dan distribusi
penghasilan.
3. Segmentasi Psikologis
Karakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen
perorangan. Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai
variabel psikologis khusus. Misalnya, para konsumen dapat dibagi menurut
motivasi, kepribadian, persepsi, pengetahuan, dan sikap.
4. Segmentasi Psikografis
Bentuk riset konsumen terapan ini biasa disebut analisis gaya hidup. Profil
psikografis salah satu segmen konsumen dapat dianggap sebagai gabungan berbagai
kegiatan (activities), minat (interests), dan pendapat (opinions) (AIO)
konsumen yang dapat diukur. Dalam bentuk yang paling umum, studi psikografis
AIO menggunakan serangkaian pernyataan (daftar pernyataan psikografis) yang
dirancang untuk mengenali berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian,
motif membeli, minat, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen.
5. Segmentasi Sosial Budaya
Berbagai variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu
variabel sosial budaya menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar.
Sebagai contoh, berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi lagi menjadi
berbagai segmen berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas
sosial, nilai-nilai budaya inti, keanggotaan subbudaya, dan keanggotaan lintas
budaya.
6. Segmentasi Terkait Pemakaian
Bentuk segmentasi ini sangat popular dan efektif dalam menggolongkan konsumen
menurut karakteristik produk, jasa, atau pemakaian merek, seperti tingkat
pemakaian, tingkat kesadaran, dan tingkat kesetiaan terhadap merek. Segmentasi
tingkat pemakaian membedakan antara pemakai berat, pemakai menengah, pemakai
ringan, dan bukan pemakai produk, jasa, atau merek khusus.
7. Segmentasi Situasi Pemakaian
Para pemasar memfokuskan pada situasi pemakaian sebagai variabel segmentasi
disebabkan oleh kesempatan atau situasi sering menentukan apa yang akan dibeli
atau dikonsumsi para konsumen.
8. Segmentasi Manfaat
Berubahnya gaya hidup memainkan peran utama dalam menentukan manfaat produk
yang penting bagi konsumen, dan memberikan peluang bagi pemasar untuk
memperkenalkan produk dan jasa baru. Segmentasi manfaat dapat digunakan untuk
mengatur posisi berbagai merek ke dalam golongan produk yang sama.
9. Segmentasi Gabungan
Tiga pendekatan segmentasi gabungan (hybrid segmentation approach) adalah:
Profil Psikografis-Demografis
Profil psikografis dan demografis
merupakan pendekatan yang saling melengkapi yang akan memberikan hasil maksimal
jika digunakan bersama.
Segmentasi Geodemografis
Jenis segmentasi gabungan ini didasarkan
pada pendapat bahwa orang yang hidup dekat dengan satu sama lain mungkin
mempunyai keuangan, selera, pilihan, gaya hidup, dan kebiasaan konsumsi yang
sama.
VALS 2
System VALS secara lebih tegas memfokuskan
pada usaha menjelaskan perilaku membeli konsumen.
KRITERIA UNTUK MEMBIDIK SEGMEN PASAR SECARA EFEKTIF
Untuk menjadi target yang efektif, maka segmen pasar tertentu haruslah:
Dapat diidentifikasi,
Mencukupi (dari sudut ukuran),
Stabil atau bertumbuh,
Dapat dimasuki (dapat dijangkau) dari
sudut media maupun biaya.
Analisis:
Segmentasi pasar adalah
sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara
kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar. Segmentasi
pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak
boleh mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal
yang harus dipelajari dalam membangun usaha. Pengertian segmentasi pasar
sebagai suatu strategi perusahaan tidaklah sematadilakukan dengan cara
membedakan produk atau bahkan menciptakan produk baru (productdiversification),
tetapi didasarkan atas atas perbedaan minat dan kebutuhan konsumen.
Sumber: